ADZKIA – Tak ada yang pernah bisa menebak datangnya rejeki dari Allah SWT. Belum genap sebulan Kegiatan Belajar Mengajar di Tahun Ajaran 2019/2020 berjalan, kabar menggembirakan diterima siswa SMA Adzkia Daarut Tauhiid, Raj Aryan Fachri Setiawan.
Sedang berjalan menuju ruang guru, siswa program Beasiswa asal Garut yang akrab disapa Raj ini dipanggil untuk bertemu dengan Orang Tua Asuhnya, Ibu Dwireka Novitria. Seolah tak ingin ada batasan dan kecanggungan dengan anak asuhnya, Ibu Dwireka bahkan meminta untuk dipanggil ‘Umi’ oleh Raj. “Alhamdulillah bisa bertemu langsung dengan Raj. Belajar yang rajin, pertahankan dan perbanyak hafalan. Jangan lupa selipkan nama Umi di setiap doa Raj. Doakan juga agar Umi bisa jadi Orang Tua Asuh sampai Raj lulus,” ujar Ibu Dwireka, Kamis (25/7).
Perempuan yang kesehariannya menjabat sebagai Deputi CEO PT Euro Management Indonesia ini tampak antusias karena dapat bertemu dengan calon anak asuhnya tersebut. Ia juga mengaku senang dapat bekerjasama dengan Daarut Tauhiid Peduli dalam program Orang Tua Asuh (OTA) ini, dan berharap siswa-siswa Adzkia dapat belajar lebih semangat lagi, agar dapat mencapai apa yang dicita-citakannya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Cabang Daarut Tauhiid Peduli Jakarta, Ustaz Cecep Dian Gustiawan. “Alhamdulillah Ibu Dwireka selaku Deputi CEO PT Euro dapat berkunjung ke Adzkia dan berkenan menjadi Orang Tua Asuh bagi salah satu siswa Adzkia, Inshaa Allah sampai anak asuhnya lulus sekolah dari Adzkia, bahkan bila memungkinkan sampai ke Perguruan Tinggi,” kata Ustaz Cecep
Sebelum memutuskan untuk memilih Raj sebagai anak asuh, ada beberapa nama yang direkomendasikan sekolah sebagai alternatif pilihan bagi Ibu Dwireka. Selain Raj, juga ada salah satu siswa SMP Adzkia yang juga dipilih Ibu Dwireka sebagai anak Asuh, atas nama Catur. “Biasanya saat ada calon Orang Tua Asuh yang ingin bergabung dalam program OTA dan meminta kriteria khusus, tim DTP akan meminta data ke sekolah, untuk dapat merekomendasikan siswa sesuai dengan kriteria yang diminta. Biasanya ada calon OTA yang ingin punya anak asuh dengan background yatim, piatu, atau ingin yang berprestasi,” ungkap Humas SMA Adzkia, Nawang Fatma Putri.
Meski begitu, Nawang mengatakan jika tak sedikit pula OTA yang langsung menyerahkan donasinya ke DTP, karena memang pada dasarnya 80 persen dari kuota siswa yang ada di SMA Adzkia merupakan siswa Program Beasiswa, yang seluruh dana operasional pendidikannya dibiayai sepenuhnya oleh Daarut Tauhiid Peduli (DTP). “Hampir semua siswa di Adzkia merupakan siswa Program Beasiswa. Hanya 20 persen siswa yang regular ataupun berbayar. Siswa-siswa program beasiswa ini juga sebelum masuk ke Adzkia sudah melalui proses Survey / Home Visit ke rumah mereka, dan sudah masuk 8 asnaf dari DTP sehingga InshaaAllah donasi yang masuk dari OTA benar-benar tersampaikan bagi yang membutuhkan,”jelasnya.
Hingga saat ini, tim Daarut Tauhiid Peduli masih membuka kesempatan luas bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam Program Orang Tua Asuh. Ustaz Cecep mengatakan, bagi donatur yang ingin bergabung menjadi OTA bagi siswa di SMP-SMA Adzkia Islamic School dapat menghubungi Ustazah Lusi di nomor kontak 0812 9177 7587 atau donasi ke nomor rekening Bank Syariah Mandiri 700 001 1368. “Tidak ada amal yang sia-sia. Semoga dengan menyisihkan rejekinya bagi santri yang ada di Adzkia, Allah lipat gandakan rejekinya, diberikan keberkahan dalam usia, ilmu, rejeki, amal. Aamiin,” pungkasnya. (HumAdz)