ADZKIA - Siswa SMA Adzkia Islamic School meluncurkan produk turunan baru dari Eco Enzyme. Setelah sebelumnya berhasil membuat produk sabun cuci / detergent dari Eco Enzyme, santri sekolah binaan Gurunda KH Abdullah Gymnastiar tersebut mulai melakukan inovasi produk.
“Alhamdulillah kali ini kita coba membuat produk baru berupa sabun mandi. Setelah dikemas menarik, sabun ini juga kita tawarkan ke khalayak ramai,” tutur Ustazah Meliyani, Guru Pendamping Kelompok Pemerhati Lingkungan Adzkia Islamic School, Rabu (3/4). Menurut Ustazah Meli, sabun yang dibuat oleh santri Adzkia ini cukup unik dan menarik. “Kita sengaja memilih buah Lerak sebagai salah satu bahan untuk membuat sabun,” jelasnya.
Pembuatan sabun menggunakan buah Lerak, diungkapkan Ustazah Meli, merupakan resep dari jaman nenek moyang yang kini telah ditinggalkan. “Dari jaman kecil, jaman nenek moyang, buah Lerak memang telah dikenal fungsinya sebagai salah satu buah yang dapat dijadikan alternatif untuk membersihkan tubuh karena memiliki kandungan antibakteri,” kata Ustazah Meliyani.
Selain menggunakan buah Lerak sebagai salah satu bahan, Kelompok Pemerhati Lingkungan Adzkia juga menambahkan MeS (Methyl ester Sulfonat) atau minyak nabati sebagai surfaktan. “Kita gunakan Lerak sebagai foam booster agar sabun memiliki busa, seperti sabun yang banyak dijual di pasaran. Dengan penggunaan Lerak, memakai sedikit sabun juga sudah mengeluarkan busa. Sementara untuk minyaknya kita gunakan minyak nabati yang ramah lingkungan, dan ada tambahan gliserin, pelembut alami yang berasal dari sayuran.”
Mengusung kelebihan sabun alami (karena menggunakan bahan utama eco enzyme yang notabene merupakan limbah sampah kulit buah), bebas residu dan tidak membuat kulit iritasi, sabun kreasi siswa Adzkia Islamic School ini dibandrol dengan harga dua belas ribu rupiah per botol. “Sementara untuk isi ulang dijual dengan harga sepuluh ribu. Kedepannya, kita sudah ada rencana untuk membuat sabun dengan bahan baku dari daun bidara. Mudah-mudahan kelompok pemerhati lingkungan Adzkia ini terus istiqomah dalam membuat kreasi-kreasi baru yang ramah lingkungan,”pungkas Ustazah Meli. (Nawang)